Sunday, November 29, 2020

Kukis Wijen Goreng

 Kukis digoreng? That's right. Waktu lagi browsing di Instagram gue gak sengaja nemu postingan dari @ummu.naneha di akun @aneka.resep.tutorial. Dari judulnya aja udah bikin penasaran. Beneran kukisnya digoreng? Ternyata bener.

Bahan kukis goreng ini super simple, biasanya ada persediaannya di dapur. Cara bikinnya juga sama sekali gak susah. Yah, yang menurut gue susah sih gimana cara bikin bentuk kukisnya cantik, satu kelemahan gue yang masih susah diobatin. :D Resep aslinya plain banget, adonan dasar kukis aja. Jadi gue nyari-nyari apa yang bisa gue tambahin biar ada sedikit nendangnya gitu, dan yang available di rumah adalah wijen sangrai. Sedikit wijen bikin rasa kukis ini ada gurih-gurihnya gitu. Rasa kukisnya kaya apa sih? Menurut gue kukis ini mirip kue tambang atau kue kepang. Mirip banget. Buat yang suka kue tambang atau kue kepang boleh deh cobain bikin ini. 

Menurut gue, kukis ini lumayan bisa jadi alternatif pas pengen ngemil kukis tapi males manas-manasin oven atau nimbang-nimbang bahan, pas pengen cepet-cepet ngemil dan gak mau nunggu 15-20 menit untuk kukis sepiring kecil aja. Makan kukis ini enaknya masih panas atau hangat, karena kalau udah dingin selain renyahnya jauh berkurang rasanya juga jadi agak berminyak walaupun udah ditiriskan dulu. Gak masalah, kok. Takaran resep ini gue bikin setengah dari resep aslinya jadi hasilnya just a very small portion of cookies. Siap eksperimen?


Bahan:

4 sdm tepung terigu (sediakan 1/2 - 1 sdm tambahan)

1 sdm tepung maizena

1 sdm gula pasir

1 sdt wijen sangrai

sejumput garam

2 sdm air

1 sdm margarin (gue pake Blue Band Cake and Cookie)

Minyak untuk menggoreng


Cara Membuat:

  • Campur tepung terigu, tepung maizena, gula, wijen, garam, dan air di dalam mangkuk. Aduk rata. 
  • Tambahkan margarin, uleni sampai tidak menempel di mangkuk atau di tangan. 
  • Kalau adonan masih agak lembek, tambahkan sedikit terigu (1 sdt dulu, lalu tambah 1 sdt lagi kalau masih lembek).
  • Kalau adonan terlalu kering, tambah air sedikit-sedikit (1/2 - 1 sdt aja).
  • Setelah adonan kalis, ambil satu sendok teh adonan, bulatkan, lalu pipihkan dan tekan dengan garpu. Ulangi sampai adonan habis. (resep ini menghasilkan sekitar 15 kukis mungil).
  • Panaskan minyak dengan api cenderung kecil. Pastikan minyak sudah panas betul baru masukkan adonan. 
  • Jangan goreng terlalu banyak sekaligus.
  • Goreng kukis sampai kecokelatan, balik kalau perlu.
  • Angkat dan tiriskan kukis di atas saringan minyak berrongga besar atau di cooling rack. 
  • Sajikan hangat-hangat. 




  • Waktu meniriskan kukis yang sudah digoreng, pastikan pake saringan yang berrongga besar atau cooling rack. Saringan yang berrongga rapat bikin minyak menggenang di sekitar kukis.
  • Selain ditambah wijen, gue baca dari komen-komen di postingannya kalau ada yang nambahin keju parut. Kayaknya enak juga.
  • Selain itu ada juga yang usul untuk nambahin kopi instan ke dalam adonannya. Enak? Kemungkinan iya. Tapi kalau pake coffee mix yang sudah mengandung gula, sesuaikan takaran gula adonannya, ya.
  • Takaran gula di resep asli 1,5 sdm untuk resep ini, tapi seperti biasa gue kurangin sedikit supaya manisnya gak kebangetan.
  • Sisa satu kukis terakhir gue cobain isi dengan chocolate chips. Walaupun cokelatnya gak terlalu lumer, tapi rasanya enak. Cuma harus pastikan adonan tertutup dengan baik supaya cokelatnya gak bocor. 
  • Gue suka kukis ukuran mungil kayak begini, yang bisa dimakan sekali hap. Of course, ukuran kukis bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Kalau pengen ukuran besar, kukisnya bisa dibikin lebih pipih supaya matang merata sampai ke bagian dalam.
- Selamat Masak! -


No comments:

Post a Comment

Silakan tulis pertanyaan yang berhubungan dengan post-post Food Experimentalist. I will do my best to answer it. Boleh banget bantu jawab. Mari saling membantu. :)