Semua dimulai dengan e-mail notifikasi video baru dari channel Bara Supercook. Begitu gue buka judulnya "How to Make? Smoked Chicken - Done in 7." Gue suka banget sama makanan yang diolah dengan diasap, mulai dari ikan cakalang dan ikan salai alias lele asap (sebagai catatan gue sama sekali gak doyan ikan, tapi kalo ikan asap doyan banget!), daging sapi, ayam, dan bebek asap. Oleh karena itu, begitu selesai nonton videonya hasrat untuk eksperimen menggebu-gebu kebangetan. Setelah cek bahan-bahan di dapur, gue mutusin untuk nyoba bikin walau bahannya gak lengkap semuanya jadi kudu improvisasi. Dan hasilnya... enak banget! Banget! Biasanya daging ayam asap yang suka gue beli di supermarket cenderung asin dan gue gak terlalu suka asin. Tapi ayam resep Om Bara ini gak asin, aroma asapnya juga wangi banget.
Buat kalian yang buru-buru mikir "Bikin ayam asap di rumah lama ya? Berjam-jam?" Jawabannya no. Gue cuma butuh waktu satu setengah jam (setengah jam lebih lama dari waktu yang dikasih Om Bara).
"Satu setengah jam? Memangnya bisa mateng?" Bisa. Memang waktu pengasapan tergantung ukuran ayamnya tapi, percayalah, ayamnya mateng kok.
Beneran deh, resep ini bahannya gampang, bikinnya pun gampang, hanya perlu waktu persiapan 1 hari untuk merendam ayam.
Hayuk aja kita mulai resepnya ya. Oh, gue tadi bilang bahan-bahan di rumah gak komplit buat bikin ayam ini, jadi di resep bakal gue tulis bahan versi gue dan versi Om Bara, okay?
Bahan Utama:
2 paha ayam besar (paha atas dan bawah) tanpa kulit, cuci bersih, lumuri jeruk nipis
Bahan Rendaman:
500ml air
3sdm kecap asin (gue pake 1sdm Kikkoman, 1sdm Lee Kum Kee dark soy sauce, 1sdm kecap asin ABC)
3sdm gula palem bubuk
2sdt garam (gue pake garam himalaya)
1sdm merica putih utuh
Rebus semua bahan sampai mendidih terus matikan api.
Bahan Pengasapan:
4sdm beras
4sdm daun teh (gue pake teh melati, and this is a NO! Pake yang teh hitam biasa aja)
3sdm gula palem
Aduk rata.
Alat-Alat:
Wadah yang cukup besar untuk merendam ayam (harus kerendem semuanya)
Alumunium foil
Panci atau wajan yang bagian bawahnya tebal dan cukup besar untuk dua ayam (gue pake wajan datar induksi yang buat kompor listrik) plus tutupnya.
Tatakan panci stainless steel
Lempeng kukusan (yang bolong-bolong itu loh).
Pastikan waktu ditumpuk tinggi tatakan panci dan lempeng kukusan cukup untuk masuk ke dalam panci dan masih ada sedikit sisa ruang antara bagian atas panci dengan tutupnya.
Cara Membuat:
- Letakkan ayam di dalam wadah, tambahkan campuran air rendaman yang sudah direbus. Pastikan semua bagian ayam terendam. Letakkan piring atau mangkuk berat di bagian atasnya kalo perlu. Tutup dengan tutup wadahnya atau plastic wrap lalu simpan di dalam kulkas semalaman.
- Besoknya, keluarkan ayam dari kulkas sekitar 15 menit sebelum masak.
- Siapkan panci. Alasi panci dengan alumunium foil sampai bagian bawah dan pinggirnya tertutup semua. Bungkus juga bagian dalam dan pinggir tutup panci dengan alumunium foil.
- Tuang bahan pengasapan yang sudah diaduk ke dasar panci, ratakan.
- Letakkan tatakan panci dan lempeng kukusan.
- Tiriskan ayam (buang air rendaman, udah gak bisa dipake lagi), susun di atas lempeng kukusan (jangan ditumpuk, ya) lalu tutup panci.
- Nyalakan api sedang, tunggu sampai asap mulai keluar lalu kecilkan api ke setingan paling kecil.
- Tunggu satu jam. Setelah itu cek daging yang paling dekat dengan tulang. Kalau udah gak basah dan matang, angkat. Kalau belum, tambahkan 10-30 menit.
- Angkat, siap dihidangkan.
- Gue pake campuran 3 soy sauce, karena memang cuma itu yang ada. Silakan pake Kikkoman semua atau dark soy sauce semua. Tapi jangan kecap asin ABC semua ya.
- Gue pake daun teh melati karena lupa cek dan pas mau nyampurin bahan pengasapan baru ngeh kalo yang ada tuh cuma teh melati. Jangan ditiru yaaa. Wangi melati jauh lebih kuat dari wangi tehnya, jadi ayam asapnya wangi asap dan melati. Hahaha....
- Ayam asap ini rasanya gak asin, bahkan kalo yang doyan asin cenderung hambar. Mungkin bisa ditambah takaran garam di rendamannya.
- Om Bara pake fillet bagian dada dan paha. Gue cuma punya yang masih ada tulangnya, but it works.
- Pastikan panci yang dipake bagian bawahnya tebal supaya bahan pengasapan gak cepet gosong dan panasnya lebih merata.
- Panci kukusan juga bisa dipake asal bawahnya harus tebal.
- Wajan yang gue pake ukurannya gak terlalu besar, diameternya cuma sekitar 24cm, dan gak terlalu tinggi jadi hanya muat dua potong ayam aja. Penampakannya kira-kira kayak begini:
- Om Bara punya lempeng kukusan yang pake kaki, jadi bisa berdiri sendiri. Katanya itu beli online sekitar dua puluh ribuan. Gue gak punya, makanya improvisasi dengan pake tatakan panci. Pokoknya gimana caranya lempeng kukusan harus bisa berdiri dan berjarak dari bahan pengasapan di dasar panci.
- Ayam yang gue pake ukurannya besar, jadi butuh satu setengah jam untuk matang sempurna. Maka dari itu pastiin untuk cek kematangan ayam setelah satu jam. Kalo pake ayam fillet iris di bagian yang paling tebal. Kalo pake ayam bertulang cek daging yang paling tebal dan paling dekat dengan tulang.
- Katanya teknik perendaman ini (brining) cocok juga buat bikin ayam dan daging panggang atau bbq. Patut dicoba tuh. Nanti kalo eksperimen lagi gue post ya.
- Ayam ini enak dimakan gitu aja pake saus cocolan, atau jadi bahan tambahan untuk resep lainnya. Katanya Om Bara bakal share resep salad yang pake ayam asap ini, jadi boleh ditunggu tuh.
- Gimana cara gue menyajikan ayam ini? Makannya pake apa? Tunggu di postingan berikutnya ya.
- Check out video resep Smoked Chicken-nya Om Bara di sini.
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis pertanyaan yang berhubungan dengan post-post Food Experimentalist. I will do my best to answer it. Boleh banget bantu jawab. Mari saling membantu. :)